KETUA : PAULUS BENDRI FERNANDEZ
ANGGOTA :
ANASTASIA DE DELIA DOS SANTOS
MOLDI NIKOLAUS NONI
ONOHEBER S SOLE
DEDIMUS MAUMABE
BENEDIKTUS M NOE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala limpahan karunia dan rahmat,sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “ Poros dan Pasak” dengan lancar.
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini,terkhususnya penulis ucapkan limpah terima kasih kepada dosen mata kuliah Elemen Mesin I yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi orang lain dan pada proses pembelajaran selanjutnya.
Kupang,10 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………1
Daftar Isi…………………………………………………………………………………...2
BAB I
Pendahuluan……………………………………………………………………………….3
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………....3
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..3
BAB II
Pembahasan……………………………………………………………………………..…4
1.1 Pengertian dan Klasifikasi Pasak………………………………………………...4
1.2 Macam-Macam Pasak…………………………………………………………... . 4
1.3 Fungsi dan Pemakaian Pasak……………………………………………………. 6
1.4 Perhitungan Kekuatan Pasak……………………………………………………. 6
1.5 Pengertian dan Klasifikasi Poros…………………………………………………6
1.6 Macam-Macam Poros…………………………………………………………….. 7
1.7 Fungsi dan Pemakaian Poros………………………………………………….......7
1.8 Perhitungan Kekuatan Poros……………………………………………………...8
BAB III
Penutup ……………………………………………………………………………...9
2.1. Kesimpulan. ………………………………………………………………………. 9
2.2. Saran………………………………………………………………………………...9
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar,biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi(gear),pully,flywheel,engkol,sprocket dan elemen pemindah lainya.Poros biasa menerima beban lenturan,beban tarikan,beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri- sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainya.
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin.Setiap elemen mesin yang berputar seperti cakra tali puli,sabuk,putaran mesin.Piringan kabel,tromol kabel,roda jalan dan roda gigi dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.
Pasak merupakan komponen mesin yang diletakan diantara poros dan hub yang berpasangan. Penggunaan pasak bertujuan untuk mentransmisikan daya atau torsi.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Elemen Mesin I,makalah ini disusun berdasarkan tugas kelompok dengan judul makalah tentang poros dan pasak, kami akan membahas tentang definisi poros dan pasak,klasifikasi poros dan pasak,macam macam poros dan pasak,fungsi dan pemakaian poros dan pasak serta perhitungan kekuatan poros dan pasak agar pembaca dapat mengetahui secara umum dan menyeluruh tentang poros dan pasak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis berinisiatif menulis beberapa halyang akan dibahas dalammakalah ini antara lain.
Apa yang dimaksud dengan pasak dan bagaimana klasifikasi pasak?
Apa saja macam-macam pasak?
Apa fungsi dan bagaimana pemakaian pasak?
Bagaimana perhitungan kekuatan pasak?
Apa yang dimaksud dengan poros dan bagaimana klasifikasi poros?
Apa saja macam-macam poros?
Apa fungsi dan bagaimana pemakaian poros?
Bagaimana perhitungan kekuatan poros?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi dari poros dan pasak
Untuk mengetahui macam-macam dari poros dan pasak
Untuk mengetahui fungsi dan pemakaian dari poros dan pasak
Untuk mengetahui perhitungan kekuatan dari poros dan pasak
Untuk memenuhi tugas mata kuliah elemen mesin I
BAB 2
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian dan Klasifikasi Pasak
Pasak adalah elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi,sprocket,puli dan kopling pada poros. Pasak berupa sepotong baja lunak (mild steel) yang berfungsi sebagai pengunci. Penggunaan pasak bertujuan untuk mentransmisikan gaya atau torsi. Pemasangan pasak tidak bersifat permanen,hal tersebut supaya mudah dipasang dan di bongkar untuk kebutuhan perakitan atau perbaikan. Material pasak sebaiknya lebih lemah dibandingkan dengan material poros dan material hub.Pemilihan material pasak yang lebih lemah bertujuan agar pasaknya yang merusak,bukan porosnya atau hubnya dalam bahasa inggris disebut sebagai key ada juga yang mengenal paska dengan istilah spi.
Klasifikasi pasak :
a. Pasak Prefabricated
dapat diklasifikasikan menjadi aktif dan pasif. Pasak aktif atau screw type secara mekanik berikatan dengan dinding saluran akar dan memiliki retensi yang baik ,namun selama penempatan dan pengunyahan akan menimbulkan tekanan pada saluran akar. Pasak pasif atau cemented tidak berikatan dengan dinding saluran akar dan lebih tidak retentif dibandingkan pasak aktif,namun tekanan yang dihasilkan selama penempatan dan pengunyahan juga lebih minimal. Pilihan bahan untuk pasak prefabricated adalah alloy,stainless steel,titanium,gold plated brass,porselen,dan fiber reinforced polymer. Pasak metal seringkali menyebabkan terjadinya bayangan abu-abu (grey zone) pada daerah servikal gingival dan dalam penggunannya masih diperlukan pembuangan daerah undercut untuk adaptasi pasak. Pasak fiber sering dipakai sekarang ini.
b. Pasak Custom Made
Bahan pilihan untuk pasak custom made adalah alloy dan porselen. Mahkota pasak custom made dan inti logam emas sudah digunakan dalam beberapa decade sebagai restorasi setelah perawatan endodontic. Alloy logam lain juga dapat digunakan sebagai bahan pasak,namun tingkat kekerasannya dapat menyebabkan fraktur akar,sehingga klinisi lebih memilih pasak dan inti emas sebagai restorasi gigi anterior. Kelemahan bahan alloy emas adalah nilai estetiknya yang rendah,sehingga sekarang tengah berkembang penggunaan restorasi all porcelain dan metal porselen
Custom made diindikasikan untuk gigi dengan akar tunggal terutama pada gigi dengan sisa mahkota yang minimla,karena pada kondisi yang demikian pasak yang digunakan harus mampu menahan terjadinya rotasi pada saat penempatan dan pengunyahan. Pasak tuang adalah inti pasak logam yang dibuat secara individual sesuai dengan hasil preparasi dari masing-masing gigi.
1.2 Macam-Macam Pasak
Beberapa tipe yang digunakan pada sambungan elemen mesin,adalah :
a. Pasak Beban (PB)
Pasak jenis ini dipasang terbenam setengah pada bagian poros dan setengah pada bagian hub. Terdiri atas beberapa jenis :
• PB Persegi Panjang (penampang memanjang tirus perbandingan 1:1000)
• PB Sama Sisi/Persegi
Disini lebar pasak sama dengan tebalnya.
• PB Sejajar (sama dengan PB persegi panjang tetapi penampang memanjang tidak tirus)
Bentuk seperti ini dimaksudkan agar hub atau sebaliknya poros dapat digeser satu sama lain di sepanjang sumbu poros.
• PB Kepala
Memiliki bentuk yang sama dengan PB persegi panjang tetapi dilengkapi kepala pada salah satu bagian ujungnya. Berfungsi untuk memudahkan proses bongkar pasang.
• PB Ikat
Pasak diikat pada poros,bebas pada hub atau sebaliknya agar bagian yang bebas bias digerakan aksial (searah poros). Merupakan pasak tipe khusus untuk memindahkan torsi/momen putar sekaligus diizinkan adanya pergerakan aksial disepanjang sumbu poros.
• PB Segmen
Merupakan jenis pasak yang dapat disetel dengan mudah,karena pasak dibenam pada alur yang berbentuk setengah lingkaran pada poros. Jenis-jenis ini digunakan secara luas pada mesin-mesin kendaraan dan perkakas. Kelebihan dari jenis pasak ini adalah :dapat menyesuaikan sendiri dengan kemiringan (ketirusan) bentuk celah yang terdapat pada hub,dan sesuai untuk poros dengan konstruksi tirus pada bagian ujungnya,karena mencegah kemungkinan lepasnya pasak.
Kekurangannya : alur yang terlalu dalam pada poros akan melemahkan poros,serta tidak dapat difungsikan sebagai PB ikat.
b. Pasak Pelana
Terdiri dari 2 tipe,yakni :
• Pasak Pelana Datar
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alur hub dan datar pada lengkung poros,jadi mudah slip pada poros jika mengalami kelebihan beban torsi. Sehingga hanya mampu digunakan untuk poros-poros beban ringan sebagai penyortir beban.
• Pasak Pelana Lengkung
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alurnya dihub dan bagian sudut bawahnya dipasang pas pada bagian lengkung poros.
c. Pasak Bulat
Merupakan pasak berpenampang bulat yang dipasang ngepas dalam lubang antara poros dan hub. Kelebihannya adalah pembuatan alur dapat dilakukan dengan mudah setelah hub terpasang pada poros dengan cara dibor. Umumnya digunakan untuk poros yang meneruskan tenaga putar kecil. Ada dua posisi pemasangannya atau kedudukannya pada poros dan hub,yakni :
• Dipasang mebujur (sejajar sumbu poros)
• Dipasang melintang (tegak lurus sumbu poros)
d. Pasak Bintang (Spline)
Pasak jeni ini memiliki kekuatan yang lebih besar disbanding dengan tipe-tipe lainnya. Karena konstruksi pasaknya daibuat langsung pada bahan poros dan hub yang saling terkait. Umumnya digunakan untuk poros-poros yang harus mentransmisikan tenaga putar besar,seperti pada mesin-meisn tenaga dan system transmisi kendaraan. Bahan pasak dan poros yang digunakan biasanya sama. Pasaknya yang berjumlah banyak yakni :4,6,8,10,sampai 16 buah. Karena hampir menyerupai sehingga sering disebut sebagai pasak bintang (spline). Spline pada poros biasanya relative lebih panjang,terutama bagian hub yang dapat digeser-geser secara aksial.
1.3 Fungsi dan Pemakaian Pasak
Pasak berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi.
Pemakaian pasak. pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi. Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros. Penggunaan pasak yaitu sebagai pengaman posisi,pengatur kekuatan putar atau kekuatan luncur dari naf terhadap poros,perlekatan kuat dari gandar,untuk sambungan flexible atau bantalan,penghenti pegas,pembatas gaya,pengaman sekrup dan lain-lain.
1.4 Perhitungan Kekuatan Pasak
Persamaan kegagalan pasak harus dibandingkan dengan kekuatan material pasak. Panjang pasak untuk mengantisipasi kegagalan tekanan :
l = F / h1 x σijin = F x FS / h1 x Sy
Panjang pasak untuk mengantisipasi kegagalan geser :
l = F / w x Tijin = F x 2FS / w x Sy
1.5 Pengertian dan Klasifikasi Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar,biasanya berpenampang bulat diameter pasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),pully,flywheel,engkol,sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bias menerima beban lentur,beban tarikan,beban teka atau beban puntur yang bekerja sendiri-sendiri atauberupa gabungan satu dengan lainnya.
Klasifikasi kegunaan poros pada umumnya :
a) Poros penggerak
Kegunaan meneruskan putaran atau tenaga dari transmisi kepenggerak aksel dengan sudut yang bervariasi,yaitu : Poros penggerak (poros plopeler shaft),penghubung sudut (join),poros aksel (poros roda). Persyaratan tuntutan :
• Tahan terhadap momen punter
• Dapat meneruskan putaran roda sudut yang bervariasi
• Dapat mengatasi perpanjangan atau perpendekan jaraj antara transmisi dan penggerak aksel (diferensial)
• Dibuat seringan mungkin
b) Konstruksi penggerak propeller
Kegunaan sambungan salib (join),meneruskan putaran dengan sudut yang bervariasi pada batas-batas tertentu. Kegunaan sambungan geser (luncur),mengatasi akibat gerakan aksel yang berpegang terjadi perubahan jarak aksel dan transmisi.
c) Konstruksi poros aksel (poros roda) pada aksel rigrid : Flens roda,penahanan bantalan,poros aksel,aksel,roda gigi matahari pada diferensial.
d) Poros penggerak pada suspense independent :Flens roda,bantalan naf,penghubung bola (pot join),poros aksel.
1.6 Macam-Macam Poros
Poros sebagai penerus daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut:
• Poros Transmisi
Poros transmisi (transmission shaft) atau sering hanya disebut dengan poros (shaft) digunakan pada mesin rotasi untuk mentransmisikan putaran dan rotasi dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Poros mentransmisikan torsi dan driver (motor atau engine) ke driven. Komponen mesin yang sering digunakan bersamaan dengan poros adalah roda gigi,puli dan sprocket. Transmisi torsi antar poros dilakukan dengan pasangan roda gigi,sabuk atau rantai. Poros bias menjadi satu dengan driver,seperti pada poros motor dan engine crank shaft,bias juga poros bebas yang dihubungkan ke poros lainnya dengan kolping. Sebagai dudukan poros digunakan bantalan.
• Poros Spindle
Adalah poros transmisi yang relative pendek,seperti poros utama mesin perkakas,dimana beban utama berupa puntiran,disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil,dan bentuk serta ukuran haruslah teliti.
• Gandar
Adalah poros yang tidak mendapatkan beban punter,bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar. Contohnya seperti yang terpasang diantara roda-roda kereta barang dll.
Berdasarkan bentuknya : poros lurus,poros engkol sebagai penggerak utama pada silinder mesin. Ditinjau dari segi besarnya transmisi daya yang mampu ditransmisikan poros merrupakan elemen mesin yang cocok untuk mentransmisikan daya yang kecil hal ini dimaksudkan agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah (arah momen putar).
1.7 Fungsi dan Pemakaian Poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar,seperti cakaran tali,puli sabuk mesin,piringan kabel,tromol kabel,roda jalan dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung yang berputar,yaitu poros roda keran dan gerobak.
Pemakaian poros. Gandar (berputar atau diam) atau poros adalah menopang bagian mesin yang diam,berayun atau berputar,tetapi tidak menderita momen putar dan dengan demikian tegangan utamanya adalah tekukan (bending). Gandar pendek juga disebut sebagai baut. Bagian yang berputar dalam bantalan dari gandar (dan poros) disebut tap.
Poros (keseluruhannya berputar) adalah untuk mendukung suatu momen putar dan mendapat tegangan puntir dan tekuk.
Menurut arah memanjangnya (longitudinal) maka dibedakan poros yang bengkok (poros engkol) terhadap poros lurus biasa,sebagai poros pejal atau poros berlubang,keseluruhannya rata atau dibuat mengecil. Menurut penampang melintangnnya disebutkan sebagai poros bulat dan poros profil (contohnya dengan profil alur banyak dan profil - K). Disamping itu dikenal juga poros engsel,poros teleskop,poros lentur dan lain-lain.
Persyaratan khusus terhadap design dan pembuatan adalah sambungan dari poros dan naf serta poros dengan poros. Pembuatan poros sampai diameter 150 mm adalah dari baja bulat (St 42,St 50,St 70) dan baja campuran) yang diputar atau ditarik. Dari lebih tebal ditempa menjadi jauh lebih kecil. Poros beralur diakhiri dengan penggosokan,dalam hal dikehendaki bulatan yang tepat. Tempat bantalan dan peralihan menurut persyaratan diputar halus digosok,dipoles,dicetak dan pada pengaretan tinggi kemudian dikeraskan.
Pemilihan bahan poros selain diarahkan menurut beban yang dikenakan dan kekakuan bentuk yang diperlukan juga menurut kondisi pemasangannya,contohnya pada poros ritual yang bahannya dipilih setelah untuk roda giginya. Pada bantalan luncur maka keausan dan sifat putaran darurat memegang perangkat,tetapi pemuaian dan nilai pukulan takikan menurun (kepekakan takikan lebih tinggi).
Design pada poros diarahkan menurut bagian tetap yang mana poros atau gandar dihubungkan (bantalan,sil dan naf dari piringan atau roda yang dipasang). Sebagai gambaran maka tempat sambungan yang dibuat dengan benar yang peralihannya dibuatkan dengan baik,yaitu umumnya pada perlemahan dari berbagai pengaruh takikan.
Pengamanan poros dan gandar terhadap penggeseran memanjang diperoleh melalui peralihan poros pada tempat bantalan atau cincin pengaman. Pengaman memannjang dari bantalan,naf dan piringan dapat diperoleh seperti melalui mur poros atau cincin pengaman,kadang-kadang bentuk sambungan tidak meminta pengamanan memanjang (dudukan pres dan sebagainya).
1.8 Perhitungan Kekuatan Poros
Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm,maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran,sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu :
T = N.M atau T = Tp d3
Dimana : p = daya ayang akan dipindahkan (watt)
n = putaran dalm (rpm)
d= diameter poros
Tp = tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Pasak adalah elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi,sprocket,puli dan kopling pada poros. Klasifikasi pasak : Pasak Prefabricated, Pasak Custom Made. Macam-Macam Pasak : Pasak Beban (PB),pasak pelana,pasak bulat,pasak bintang (spline)
Pasak berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar,biasanya berpenampang bulat diameter pasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),pully,flywheel,engkol,sprocket dan elemen pemindah lainnya. Klasifikasi kegunaan poros pada umumnya : Poros penggerak, Konstruksi penggerak propeller, Konstruksi poros aksel (poros roda) pada aksel rigrid, Poros penggerak pada suspense independent. Macam-Macam Poros : Poros transmisi,poros spindle,gandar.
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar,seperti cakaran tali,puli sabuk mesin,piringan kabel,tromol kabel,roda jalan dan roda gigi
2.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya,kiranya kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian,khususnya bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Autodesign Automitove.(2012,6 maret).Diperoleh 28 januari 2014,dari http://autodesign-0automotive.blogspot.com/2012/03
http://www.akademia.ed u/5646486/ELEMEN_MESIN_Perancangan_poros.
http://wwwacademia ia.ed u/5863621/POROS
http://www.akademia.ed u/5646486/ELEMEN_MESIN_Perancangan_poros.
Sularoso.2002 Dasar perencanaan dan pemilihanelemen mesin Jakarta,pradnya pramita